Cara Mencairkan OVO PayLater di Tahun 2025: Legal, Aman, dan Risiko yang Perlu Kamu Tahu
OVO PayLater adalah salah satu fitur kredit digital yang cukup populer di Indonesia. Banyak orang menggunakan layanan ini untuk belanja di Tokopedia, pesan makanan lewat Grab, atau bayar kebutuhan lainnya tanpa harus langsung mengeluarkan uang. Tapi pertanyaan yang sering muncul adalah: bisa nggak sih limit OVO PayLater dicairkan ke rekening atau jadi uang tunai?
Jawaban singkatnya: secara resmi tidak bisa. Tapi kenyataannya, banyak pengguna yang tetap mencari cara alternatif. Artikel ini akan membahas secara tuntas dan terstruktur soal cara mencairkan OVO PayLater—baik yang legal maupun tidak resmi—beserta risikonya.
Apa Itu OVO PayLater dan Bagaimana Cara Kerjanya?
OVO PayLater adalah fitur cicilan tanpa kartu kredit yang bisa digunakan untuk belanja di merchant mitra, seperti Tokopedia, Grab, dan toko offline tertentu. Setelah aktivasi, pengguna akan diberikan limit kredit yang bisa digunakan untuk transaksi, dan tagihannya dibayar di akhir bulan atau sesuai tenor yang dipilih (3, 6, atau 12 bulan).
Fitur ini mirip kartu kredit, tapi terbatas hanya dalam ekosistem OVO. Artinya, kamu tidak bisa menarik tunai atau mentransfer limit ini secara langsung ke rekening bank.
Kenapa Banyak yang Ingin Mencairkan OVO PayLater?
Alasannya sederhana: kebutuhan mendesak. Banyak orang menghadapi situasi di mana butuh uang tunai cepat tapi tidak punya saldo di rekening atau akses ke pinjaman resmi. Karena itu, limit PayLater yang nganggur jadi target.
Sayangnya, OVO tidak menyediakan fitur resmi untuk mencairkan limit PayLater menjadi uang tunai. Itulah kenapa muncul berbagai trik dan metode yang sebenarnya tidak disarankan karena menyalahi ketentuan layanan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa cara tidak resmi yang sering digunakan pengguna untuk mencairkan OVO PayLater:
1. Beli Barang yang Mudah Dijual Kembali
Cara ini cukup populer. Kamu gunakan limit PayLater untuk beli barang yang punya nilai jual stabil, seperti pulsa, token listrik, logam mulia digital, atau elektronik kecil. Barang itu kemudian dijual lagi untuk mendapatkan uang tunai.
Langkah-langkah:
Beli barang melalui Tokopedia atau merchant lain yang menerima OVO PayLater.
Pilih barang yang mudah dijual (misalnya voucher game, token PLN, atau HP entry-level).
Jual kembali secara online atau ke kenalan dengan harga sedikit lebih rendah.
Risiko:
Harus rela rugi karena jual di bawah harga beli.
Tidak selalu cepat laku.
Berisiko terdeteksi oleh sistem OVO sebagai transaksi mencurigakan.
2. Menggunakan Jasa Agen Pencairan
Banyak iklan di media sosial menawarkan jasa "cairkan PayLater dengan mudah". Umumnya, agen ini minta kamu melakukan transaksi fiktif, lalu mereka transfer sebagian dana ke rekeningmu.
Contoh:
Kamu transfer Rp1.000.000 lewat PayLater ke akun mereka.
Mereka mengembalikan Rp800.000 ke rekeningmu.
Sisa Rp200.000 jadi potongan jasa mereka.
Risiko:
Rawan penipuan. Banyak agen yang kabur setelah dapat uang.
Potongan tinggi (20–30%).
Bisa kena blokir akun dari pihak OVO.
3. Kerja Sama dengan Teman atau Keluarga
Cara ini terlihat lebih aman. Kamu bayarkan kebutuhan teman atau saudaramu (misalnya tagihan listrik, belanja bulanan, atau pulsa) pakai OVO PayLater, lalu mereka transfer dana yang setara ke kamu.
Risiko:
Butuh kepercayaan tinggi. Kalau mereka telat bayar atau lupa, kamu yang kena tagihan.
Tetap masuk kategori penyalahgunaan fitur menurut aturan OVO.
Risiko Utama Jika Kamu Memaksakan Mencairkan OVO PayLater
Sebelum nekat, pahami dulu konsekuensi dari mencairkan limit PayLater secara tidak resmi:
1. Akun Bisa Diblokir
OVO punya sistem untuk mendeteksi transaksi tidak wajar. Jika kamu sering melakukan transaksi yang dianggap fiktif, limit bisa dibekukan atau akun kamu di-suspend.
2. Kehilangan Uang
Apalagi jika pakai jasa pencairan abal-abal. Banyak kasus uang tidak ditransfer balik atau malah akun kamu diretas.
3. Terjebak Utang
Karena transaksi dilakukan demi mencairkan uang, kamu tetap wajib bayar tagihan di akhir bulan. Kalau uangnya sudah terpakai, kamu bisa kewalahan.
Biaya dan Bunga yang Berlaku di Tahun 2025
Informasi terbaru per April 2025:
Biaya layanan OVO PayLater mulai dari Rp7.500 per bulan.
Denda keterlambatan 0,1% per hari dari sisa tagihan.
Biaya transfer dari OVO ke rekening bank: Rp2.500/transaksi.
Limit awal biasanya mulai dari Rp500.000 untuk pengguna baru, bisa naik hingga Rp10 juta untuk pengguna aktif.
Alternatif Legal Jika Butuh Dana Tunai
Daripada ambil jalan berisiko, ini beberapa opsi yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Ajukan Pinjaman Fintech Terdaftar OJK
Banyak aplikasi pinjaman online legal seperti Kredivo, Kredit Pintar, dan Akulaku yang bisa kasih dana cepat dengan bunga dan tenor yang jelas.
2. Pinjam dari Orang Terdekat
Kalau memungkinkan, ini tetap cara paling murah dan minim risiko. Pastikan komunikasinya jelas supaya tidak menimbulkan masalah.
3. Gunakan Cash Advance Kartu Kredit
Jika punya kartu kredit, kamu bisa tarik tunai dari ATM. Memang ada biaya tambahan, tapi ini legal dan aman.
4. Jual Barang Pribadi
Punya HP, laptop, atau barang bekas lain? Jual di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, atau media sosial untuk dapat uang cepat.
Hal yang Harus Kamu Perhatikan Saat Gunakan OVO PayLater
Gunakan hanya untuk kebutuhan penting.
Jangan tergoda buat cairin limit kalau belum tahu cara bayarnya.
Hindari instal aplikasi tidak resmi atau layanan pihak ketiga yang tidak jelas reputasinya.
Jaga kerahasiaan akun dan jangan beri akses ke orang lain.
Fitur OVO PayLater memang membantu, tapi bukan jalan pintas untuk dapat uang tunai. Gunakan sesuai fungsinya dan jangan ambil risiko hanya karena ingin cepat cair dana. Kalau kamu butuh uang, pilihlah opsi yang legal dan aman, agar tidak menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Posting Komentar